Widget edited by super-bee



TRIO MACAN IWAK PEYEK : MENJIPLAK LAGU JIPLAKAN




"Iwak peyek iwak peyek iwak peyek nasi jagung
Sampek tuek sampek nenek trio macan tetap disanjung
Iwak peyek iwak peyek iwak peyek nasi gule
Sampek tuek sampek nenek trio macan tetap oke"
"Take 'em all, take 'em all

Put 'em up against a wall and shoot 'em
Short and tall, watch 'em fall
Come on boys take 'em all"

Begitulah lirik lagu Iwak Peyek yang dibawakan oleh Trio Macan dan lirik lagu Take 'em All yang dibawakan oleh band punk rock asal London, Inggris Cock Sparrer yang booming pada era 70-an.
Setelah perseteruan yang cukup sengit antara Trio Macan dengan Haji Imron "pencipta karya orisinal Iwak Peyek" (begitulah Haji Imron menyebut karyanya tersebut) dan Arek Band yang sebelumnya sudah membawakan lagu Iwak Peyek untuk menyemangati tim sepakbola Persebaya, Surabaya. Bukan hanya itu, para suporter Persebaya, Bonek Mania, juga ikut menggugat Trio Macan karena telah menyanyikan lagu Iwak Peyek tanpa ijin.

Belum lama Trio Macan menghela nafas lega atas kasus yang menyandung mereka tersebut. Sekarang lagu Iwak Peyek kembali menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat yang anti dengan "Plagiator Karya". Dalam kasus ini bukan hanya Trio Macan yang menjadi bulan-bulanan media, tapi Haji Imron yang mengklaim bahwa lagu Iwak Peyek merupakan karya orisinalnya, dituntut untuk menjelaskan kepada publik, bagaimana bisa buah karya orisalnya tersebut sama persis dengan karya musisi punk rock asal luar negeri Cock Sparrer "Take 'em All" yang booming pada tahun 70-an atau jauh sebelum lagu Iwak Peyek diciptakan.

Karya Cock Sparrer "Take 'em All" memang sempat dibuat menjadi beberapa versi oleh beberapa musisi luar, salah satunya menjadi yel yel suporter bola di Yunani, Olympiakos. Jika pada lagu Take 'em All ,mereka memiliki kesamaan pada bagian refference-nya saja, maka pada yel yel Olympiakos ini, lagu Iwak Peyek memiliki kesamaan dari awal hingga akhir bahkan sampai detil teriakan "aselole" yang menurut Trio Macan di sebuah Talk Show TV itu mereka ciptakan dalam pengertian "asik lho le".

Bukan hanya itu, ternyata merunut ke belakang lebih jauh, lagu Take 'em All,  Olympiakos dan Iwak Peyek ternyata masih ada "embahnya" lagi yang ditulis ratusan tahun yang lalu sebagai lagu Gereja, yakni lagu yang berjudul ‘This is The Day that The Lord Has Made". Dalam versi terjemahan Indonesia, lagu rohani ini berjudul Hari ini harinya Tuhan.

Yang membedakan Penulis Take 'em All dan  Olympiakos VERSUS penulis Iwak Peyek adalah, kedua musisi bule tersebut tidak pernah mengeluarkan pernyataan bahwa merekalah penulis asli lagu tersebut, sungguh berbeda sekali dengan penulis lagu Iwak Peyek yang luar biasa berani menyatakan bahwa " Iwak Peyek asli karya mereka."

Bukankah ini sebuah kebohongan publik yang  nyata dan tak punya malu ?

Photo : Kompas.com
SILAHKAN ANDA SHARE DI JEJARING SOSIAL BERIKUT INI :